Thursday 7 November 2013

Masuk jalan salib

Ibadah Doa Malang, 05 November 2013 (Selasa Sore) 

Bersamaan dengan Ibadah Doa Puasa Session III.
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Keluaran 1:1-22 merupakan pendahuluan dari kitab Keluaran.

Keluaran 1:1-2
1:1 Inilah nama para anak Israel yang datang ke Mesir bersama-sama dengan Yakub; mereka datang dengan keluarganya masing-masing:
1:2 Ruben, Simeon, Lewi dan Yehuda;

Yakub bersama anak dan cucunya datang (turun) dari Kanaan ke Mesir. Kanaan adalah negeri yang penuh susu dan madu, kegerakan rohani. Mesir menunjuk dunia. Mengapa Tuhan ijinkan turun dari Kanaan menuju Mesir? Sebab seirama dengan jalan Tuhan Yesus turun dari Surga ke dunia. Ini disebut jalan kematian/ pengalaman kematian/ jalan salib. Salah satu bentuknya adalah doa puasa.

Praktek jalan salib:
  1. Sengsara daging untuk setia dan benar. Bisa dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
  2. Sengsara daging untuk taat dengar-dengaran.
  3. Sengsara daging untuk jujur dan tulus seperti merpati.    
Hasilnya adalah langit terbuka, ada kemuliaan Tuhan.

Kejadian 46:1-4
46:1 Jadi berangkatlah Israel dengan segala miliknya dan ia tiba di Bersyeba, lalu dipersembahkannya korban sembelihan kepada Allah Ishak ayahnya.
46:2 Berfirmanlah Allah kepada Israel dalam penglihatan waktu malam: “Yakub, Yakub!” Sahutnya: “Ya, Tuhan.”
46:3 Lalu firman-Nya: “Akulah Allah, Allah ayahmu, janganlah takut pergi ke Mesir, sebab Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar di sana.
46:4 Aku sendiri akan menyertai engkau pergi ke Mesir dan tentulah Aku juga akan membawa engkau kembali; dan tangan Yusuflah yang akan mengatupkan kelopak matamu nanti.”

Yakub takut, ragu, bimbang saat menghadapi jalan salib/ jalan kematian.
Seringkali kita juga takut, ragu dan bimbang saat menghadapi jalan salib. Saat ragu, bimbang, takut, jangan mengambil keputusan sendiri sebab pasti salah mengambil keputusan. Jika salah, berada di luar jalan Tuhan, di luar jalur kehendak Tuhan, sama dengan berada di jalan setan, akan hancur dan binasa.

Jalan keluarnya adalah Yakub datang kepada Tuhan dan mempersembahkan korban sembelihan. Artinya, kita datang kepada Tuhan untuk memandang dan menghargai salib Kristus/ korban Kristus.    
Prakteknya adalah membawa daging dengan segala keinginan, hawa nafsu, kebimbangan, keraguan, untuk disembelih oleh ketajaman pedang firman, dan dibakar lewat doa puasa, sampai puncaknya yaitu daging tidak bersuara lagi, sehingga kita bisa menyerah sepenuh kepada Tuhan, bagaikan mempersembahkan asap yang berbau harum.    
Hasilnya:
  1. Tuhan memberi kekuatan ekstra sehingga kita tidak bersungut-sungut, tidak kecewa/ putus asa, tidak tinggalkan Tuhan saat menghadapi jalan salib, tetapi kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan dan selalu setia berkobar-kobar melayani Tuhan sampai garis akhir.
  2. Tuhan menyertai kita (Imanuel).
    Kejadian 46:4
    46:4 Aku sendiri akan menyertai engkau pergi ke Mesir dan tentulah Aku juga akan membawa engkau kembali; dan tangan Yusuflah yang akan mengatupkan kelopak matamu nanti.”

    Dan kita tetap di jalur kehendak Tuhan, di jalan Tuhan, dalam rencana Tuhan.

    Roma 8:28

    8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

    Tuhan turut bekerja untuk menjadikan semua baik pada waktunya.   
Yakub datang ke Mesir dengan keluarga masing-masing.
Keluaran 1:1-5
1:1 Inilah nama para anak Israel yang datang ke Mesir bersama-sama dengan Yakub; mereka datang dengan keluarganya masing-masing:
1:2 Ruben, Simeon, Lewi dan Yehuda;
1:3 Isakhar, Zebulon dan Benyamin;
1:4 Dan serta Naftali, Gad dan Asyer.
1:5 Seluruh keturunan yang diperoleh Yakub berjumlah tujuh puluh jiwa. Tetapi Yusuf telah ada di Mesir.

Kita harus mengajak keluarga kita untuk masuk dalam jalan salib. Mengapa?
  1. Supaya berada di jalan yang sama yaitu jalan salib, jalan yang benar. Jika tidak sama, akan terpisah sampai selamanya.
  2. Supaya keluarga menjadi satu kesatuan, tidak terpecah, tidak tercerai-berai.
  3. Supaya memperoleh berkat yang penuh.
    Jangan sampai hanya menikmati berkat, tetapi tidak ikut jalan kematian, nanti bisa salah menggunakan berkat.

Semua nama-nama yang pergi ke Mesir disebutkan satu per satu. Artinya, Tuhan selalu mengingat semua hamba Tuhan/ anak Tuhan yang mengalami pengalaman kematian, secara pribadi.
Dalam pengalaman kematian, kita juga hanya mengingat Tuhan, jangan yang lain. Kita selalu ingat bahwa dalam pengalaman kematian, Tuhan selalu menolong kita.

Yesaya 49:14-16
49:14 Sion berkata: “TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku.”
49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
49:16 Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.    

Posisi orang yang dalam pengalaman kematian adalah seperti bayi dalam gendongan tangan belas kasih Tuhan. Nama kita diukir dalam tangan Tuhan, Tuhan selalu ingat, selalu mengerti, selalu peduli, selalu bergumul untuk kita. Hasilnya:
  1. Tangan anugerah Tuhan mampu memelihara dan melindungi kita di tengah kemustahilan.
  2. Tangan anugerah Tuhan mampu menyelesaikan segala masalah kita, sampai yang mustahil.
  3. Tangan anugerah Tuhan mampu memandikan kita, menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna seperti Tuhan. Kita akan terangkat di awan-awan bersama dengan Tuhan, sampai duduk bersanding dengan Dia di tahta Surga.



Tuhan memberkati.